Friday, August 04, 2006

SK Cinta


Banyak persepsi tentang cinta, ada kenalanku yang bilang cinta itu universal bisa diberikan pada siapa saja tetapi dengan kadar yang berbeda untuk tiap2 orang yang dicintai tergantung posisinya dalam hati apakah sebagai kenalan biasa, teman, sahabat, keluarga, pacar, atau istri/suami.
Mengenai apa itu cinta kenalanku itu juga bilang, cinta itu nama lain dari keikhlasan. Kalau engkau mencintai seseorang berarti engkau ikhlas melakukan apa saja demi untuk menyenangkan hatinya. Contoh konkritnya, kata kenalanku lagi, dalam kehidupan berumah tangga, selagi sang suami masih cinta pada istrinya maka ia dengan ikhlas akan memberikan apa yang dikehendaki istrinya mulai dari perangkat lunak sampai perangkat keras (kok kayak computer ya..? (^_^), dari kompor gas sampai mesin cuci bahkan sampai tetek bengek kayak bedak n lipstick beserta kroni2nya. Sang suami akan dengan ikhlas jalan pake kepala dari padang sampe Jakarta ( wow segitunya….) demi memenuhi keinginan sang istri tercinta dengan penuh keihklasan, jika seandainya suatu saat sang suami tak lagi punya kesanggupan untuk mencari nafkah dengan cara halal maka ia akan mengusahakannya dengan cara ‘professional’ alias jadi maling kambuhan dan semua itu demi membahagiakan sang pujaan hati. O my God, what kind of love is that??? Begitupun sebaliknya, jika tiada lagi cinta maka tidak akan ada lagi keikhlasan untuk memberi. Jangankan untuk membelikan perhiasan, masih dikasih makan aja udah untung. Waaaaaaaa….takut, jangan sampe deh ketemu sama yang kayak gitu.

Tiap orang bebas memaknai cinta karena cinta itu sendiri bebas. Sampai saat ini belum ada yang menghak paten-kan makna cinta. So…dengan sendirinya aku juga berhak untuk melahirkan sebuah definisi tentang cinta (ceille..). Tapi sayang seribu sayang aku tak sanggup mengungkapkannya dengan kata, terlalu berat, terlalu agung, terlalu indah.
© Ketika Allah dengan setianya selalu menunggu kita untuk bercumbu dengannya di pertiga malam, selalu, setiap hari, padahal kita selalu mengabaikannya. Itulah CINTA menurutku, tapi aku tak tahu apa kata yang tepat untuk itu. keSETIAankah???
© Ketika Allah selalu bersedia menerima kita kembali, mendengar kesah kita, mengabulkan pinta kita padahal berjuta pengkhianatan telah, sedang, dan selalu akan kita lakukan. Itulah CINTA menurutku, tapi aku tak tahu kata yang tepat untuk itu. keSEDIAankah???
© Ketika Muhammad rela menderita demi membawa umat manusia pada cahaya. Itulah CINTA menurutku, tapi apakah kata yang tepat untuk itu, PENGORBANANkah???
© Ketika Muhammad pada akhir hayatnya berkata “ummati, ummati, ummati”. Itulah CINTA menurutku, tapi aku tak tahu apa kata yang tepat untuk itu, sungguh aku tak tahu L
© Ketika ibuku bersedia menyerahkan hidupnya demi kehidupanku. Itulah CINTA menurutku meski sampai kini aku tak tahu apa.....

At last, menurutku CINTA itu EKSLUSIF. Terus terang aku tidak bisa membagi cinta pada setiap orang apalagi sembarang orang mengingat definisi cinta yang aku maknai. Apa yang aku rasa dan berikan pada sekelilingku adalah rasa kemanusiaan bukan rasa cinta. Bila aku bagi-bagi rasa cinta pada setiap orang maka jelas aku akan segera menjadi “malaikat cinta” (^_^) bukan manusia.
Sudah jelas aku takkan setia menunggu orang-orang yang mengabaikanku, sakit hati donk kalo dicuekin (emang siapa yang mau?). Sangat sulit untuk memaafkan sebuah pengkhianatan, meski mungkin untuk dilakukan, yang jelas sih kalau aku dikhianatin seseorang udah pasti gak akan ada ‘the second chance’ malah kalo lagi mood tuh orang bisa gue bejek-bejek plus injek-injek (hehehe....). That’s why I can’t say love to anyone.
Sekali lagi, menurutku, cinta itu berat, indah, agung dan karenanya cinta tidak layak dibagi pada sembarang orang. Ada konsekuensi yang harus dipikul ketika rasa itu telah terendap. Sungguh, aku hanya memberikan rasa itu pada saudara-saudaraku seiman karena kami mengamini ruh yang sama, pada keluargaku karena darah kami yang sama, pada ibuku karena kami satu raga, pada suamiku (kelak) karena akulah tulang rusuknya, pada Muhammad karena ....(ah aku selalu menangis mengenangkannya), pada Allah-ku karena aku milikNYA.


Mengenai cinta, ada satu hal yang belum pernah aku lakukan dan pasti (insya4JJI) akan aku lakukan kelak, mengucapkan kata ‘cinta’. To whom??? Of course to my beloved hubby (wuih.......jadi malu neh). Untuk yang satu ini, kata dan rasa itu tetap akan terjaga dengan aman sampai kelak Allah menurunkan titahNYA “spell the word to the man karena dia telah memiliki sk-nya”.

I wonder who the lucky guy is. (gubrak…hehehehe)
[^_^]

No comments: