Sungguh mengesankan, kegegeran yang terjadi di Geger Kalong telah membuat banyak orang geger. Aa' fans club geger. Aktivis perempuan geger. Bahkan istana Merdeka (sayang hanya nama saja, penghuninya ternyata budak Rambo ~_~) juga ikut-ikutan geger. Saya salut sama yang bikin geger. Saya serius loh!
Alhamdulillah saya tidak ikutan geger. Tapi saya juga kecipratan hebohnya...dikiiiit.
Alkisah seorang teman saya menanyakan sikap dan pandangan saya tentang poligami. Dan sebagai jawabannya, saya punya dua 'pakaian'.
Dalam kapasitas saya sebagai seorang WANITA, jujur saya akui bahwa saya membenci poligami. Kenapa? Karena saya, seperti kebanyakan manusia lainnya, tidak suka berbagi. Karena saya, seperti manusia pada umumnya, tidak suka bila sesuatu yang saya anggap telah menjadi milik saya juga dieksploitasi dan dinikmati oleh orang lain. Ego saya akan terluka. Dan saya tidak suka terluka. "Darah itu merah jendral"! itu bukan saya yang bilang loh ^_^
Namun saya bukan hanya seorang wanita, saya juga adalah seorang MUSLIMAH dan insyaallah juga seorang MU'MINAH. Dan dalam kapasitas yang demikian saya harus katakan bahwa saya mendukung poligami. Kenapa? Karena saya yakin dan percaya bahwa segala sesuatu yang telah dihalalkan oleh Allah pasti ada manfaat dan hikmahnya. Hanya saja terkadang ilmu kita masih terlalu rendah untuk melihat hikmah tersebut. Ketika Allah mengharamkan babi, minuman keras, judi, meramal nasib, zina delele ternyata semua hal tersebut memang berdampak luar biasa bahaya bagi kemaslahatan hidup manusia. Dan begitupun halnya ketika Allah telah menghalalkan, mengiyakan,menganjurkan sesuatu maka pastilah hal itu berguna bagi kehiudpan manusia.
Maha benarlah Allah dengan segala kehendaknya. Boleh jadi kita membenci sesuatu padahal sesuatu itu baik bagi kita dan seringkali kita mencintai sesuatu yang sebenarnya buruk bagi kita.
Allah dan rasulnya telah menghalalkan poligami, haruskah kita ragu tentang kebaikannya?
Saya ingin mengatakan...
Manusia adalah makhluk bernafsu. Ketika nafsunya berkuasa maka ia akan lebih rendah dari binatang sementara bila nafsunya tiada maka ia akan menjadi malaikat,mungkin. Tapi dengan sangat menyesal saya katakan bahwa sebenarnya malaikat tidak lebih baik dari manusia justru karena ia tak punya nafsu. Manusia adalah makhluk terbaik sehingganya Allah memberi mandat khalifah, tugas yang tidak pernah dipercayakan Allah kepada malaikat meski mereka memintanya. Maka marilah kita menjadi manusia seutuhnya dengan menundukkan nafsu kita ke arah kebaikan. Bernafsulah untuk berbuat baik. Bernafsulah dalam mengejar ilmu. Bernafsulah untuk mendapat redho-Nya.
Intinya saya ingin berkata...
Seorang wanita adalah sejati ketika ia mampu menundukkan nafsunya untuk memiliki sendiri suaminya, pelindungnya. Alangkah bijaknya ia ketika bersedia berbagi rasa aman terlindungi dengan wanita lain YANG MEMBUTUHKAN PERLINDUNGAN juga.
Seorang lelaki adalah sejati ketika ia mampu menundukkan nafsunya untuk memiliki lebih dan lebih. Percayalah...berlaku adil itu sangatlah sulit, makanya bagindapun menganjurkan cukup satu saja. Namun jika anda, para pria, merasa mampu menjawab pertanyaan Allah kelak "adilkah kamu?" maka silahkan...monggo pak.
Akhirul kalam saya juga akan menjawab pertanyaan teman saya, "jadi elo bersedia jadi korban poligami neh?". "Korban?! gak lah yau. Gue mo aja sih dimadu asal alasannya syar'i (btw, kalo para pria melakukan poligami cuma modal nafsu doank...mending kelaut aja deh loe) tapi terus terang gue gak mo jadi madunya, takut disengat bo"! ^_^
WARNING......
Para lelaki yang miskin iman, miskin ilmu, miskin jiwa, n miskin harta dilarang keras berpoligami
Friday, January 19, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
wah saya belum pernah nikah je mbak, apalagi poligami jadi ya ga bisa ngebandingin...hehehe.
Geger??!! Geger Kalong?? Beneran Tau nihh geger kalong? kalo tau mampir atuh saya deket lho dari geger kalong hehehe....
kamu mendukung poligami?! hebat dehh kamu memberikan warna dalam polemik yang pernah geger itu..hehe.
Tapi Walau saya cowok, saya kurang setuju dan Tidak Setuju dengan Poligami karena sebagian besar alasannya adalah syahwat.
Tq.
Post a Comment