Friday, February 08, 2008

matery after merit phobia syndrome

Seorang temen pernah bertanya "eh, kalo gw nikah tapi dengan gaji gw yang cuma Rp#### bisa ga ya?
hmmm.....
Berikut adalah daftar pengeluaran standar bulanan setelah merit menurut para fren saya yang udah pengalaman, buat temen2 yang mungkin juga mengalami 'Matery after merit phobia syndhrome'
Daftar anggaran bulanan (asumsi :disusun berdasarkan skala proritas,disusun dengan sangat2 > relatif, dan berdasarkan basic needs standar menengah ke bawah)

1. Makan
Dengan asumsi sekali makan adalah 5000. Maka makan 3x sehari,kali 2 orang (karena lagu sepiring berdua cuma berlaku pada saat pacaran ajah), kali 30 hari adalah Rp900.000
Tips:
Rajin2 ke kondangan atau sunatan, dan bawa pulang nasi kotaknya. Pasti lebih ngirit

2.Kontrakan
Dengan asumsi masih ngontrak di rumah petak, yang punya uda botak, tapi masih galak, dan punya anjing belum jinak. Maka dana untuk kontrakan sekitar 500.000/bulan
Tips :
Tinggallah di Pondok Indah Mertua. Niscaya 2 dana diatas gak akan pernah ada.
Di pondok mertua indah, anda akan bebas makan apa aja, termasuk 'makan ati' (^__^)

3. Listrik dan Air
Dengan asumsi daya listrik 900 watt dan pake jetpam maka anggaran untuk listrik adalah 100.000/bulan
Tips :
- Jangan pake AC, cukup AC (angin cendela).
- Jangan suka main Plestesyen, cukup main monopoli,sudamanda atau gaple ama istri/swami pasti terasa lebih romantis

4. Transportasi
Dengan asumsi naik motor ke kantor, dengan motor yang paling irit rit rit, maka untuk ongkos bensin dan servis adalah 100.000
Tips :
Gunakanlah Bensin campur! (maksudnyah campur dorong, pasti lebih irit). Atau ikutlah "Nebeng Fans Club", dengan alasan mempererat silaturahmi dengan yang ditebengi maka perjalanan berangkat dan pulang kantor akan terasa lebih menyenangkan

5. Komunikasi
Dengan asumsi pake cdma yang 1000/menit maka untuk sebulan, ongkos komunikasi berdua adalah 100.000
Tips :
Pakelah 'FREN' yang lebih murah (maksudnya kalo mau nelpon atau sms tinggal bilang "Freeen...minjam HPnya dong freen...")

6. Keperluan sehari2
Seperti sabun,odol,syampu, dll dsb. Dengan asumsi tidak pake fesyel,krimbat, manikyur, pedikyur, kukyur2 maka alokasi dana untuk ini sebesar 50.000
Tips:
- Mandi kalo perlu saja.
- Kalo dulu 2 kali sehari,jadi 2 hari sekali.
- Untuk ngirit odol kembalilah memakai tumbukan batu bata

7. Kesehatan
Seperti minyak kayu putih,vitamin, obat pusing (ini penting buat pengantin baru wekekekek!), maka alokasi cadangan untuk kesehatan sebesar 50.000
Tips :
- Jaga kesehatan
- Jangan begadang...kalo tiada artinya...begadang bole saja...asalkan sambil ronda (halah!!)

8.Entertaiment
Nah ini kalo ada uang lebih aja, bisalah sekali2 nomat,liat live music, lari pagi di monas, atau makan martabak sekali2

Jadii...
Dari asumsi basic needs diatas maka pengeluaran untuk tiap bulan adalah sebesar :
1.800.000/bulan (syeeett dah...masih gede juga ya)
Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan temen2 ketika pengen nikah, untuk kemudian dibandingkan dengan pemasukan yang ada. Kalopun masih 'besar pasak daripada tiang' Anda bisa memperkecil pasak, atau memperbesar tiang...ataauu. ..ga usah pake pasak, tapi dipaku aja!
Tapi ada 1 hal yang ga bisa dijelaskan dengan perhitungan ketika anda memutuskan untuk menikah (serius mode on*) Yaitu, berkah menikah.
Selalu, Tuhan akan mencukupi kebutuhan umatnya yang mau berusaha dan berdoa
Selalu bersukur dan percaya bahwa Tuhanlah raja dari segala raja akunting!
So, stop accounting, just Pray and do it! :))

Special buat temen2ku yang udah pada merid, yang akan segera merid n yang berencana mo merid. Tulunk doain saya biar cepet ketemu pangeran idaman saya.......huehehehe...gedubrak.....helep!!!!!!!!!!

2 comments:

Heru Kurniawan said...

Bener banget tuh judulnya :D

"syndrome"

manusia terjebak dengan pengandaian dan perhitungan matematis. Padahal kalau iman yang berbicara, maka ada imbuhan di depan semua kalimat ke-mustahilan.

"kaya'nya ga mungkin nikah sekarang, wong gaji buat sendiri aja pas2an." << kalau titik di sini, maka pupus sudah semuanya. Harusnya di lanjutkan dengan kalimat :"Tapi Kalau Allah izinkan, pasti bisa" << ini baru kalimat optimis seorang muslim :)

Go Muslim Go !!!

roland.yulianto said...

subhanallah...
saya jadi berpikir, bahwa pernikahan itu adalah urusan untuk ibadah, akhirat dan berkah..tapi kebanyakan orang melakukan hitung-hitungan dunia... ^_^ artinya tergantung setiap jiwa yang mengartikan untuk apa menikah..Untuk sekedar nafsu saja atau mencari penyempurnaan ibadah...