Tuesday, October 10, 2006

Harga segelas air

Banyak di antara kita yang tidak menghargai air. Kita seringkali tidak menggunakannya secara baik. Padahal berwudhu di samudra yang luas sekalipun tidak boleh melebihi kadar yang ditetapkan. Memang, bagi kita di Indonesia, air bagaikan tanpa harga. Tetapi di Timur Tengah harganya cukup mahal, dan tidak jarang melebihi harga bensin.
Tahukah anda berapa nilai segelas air di sisi Harun Al Rasyid, penguasa dinasti Abbasiyah (766-809 M), yang pada masanya dinilai sebagai bagian dari masa keemasan Islam? Atau di sisi Umar bin Khathab r.a.? Atau bahkan di sisi Tuhan? Di balik kisah berikut ini terkandung pelajaran yang sangat berharga dalam kaitannya dengan penggunaan air.
Suatu ketika Harun Al Rasyid duduk gelisah entah apa sebabnya. Dia memerintahkan salah seorang pembantunya untuk mengundang Abu As- Sammak, seorang ulama terhormat pada masanya.
Nasihatilah aku wahai Abu As-Sammak” kata Al Rasyid.
Pada saat itu seorang pelayan membawa segelas air untuk Al Rasyid, dan ketika ia bersiap untuk meminumnya, Abu As-Sammak berkata “Tunggu sebentar wahai Amirul Mukminin. Demi Tuhan, aku mengharap agar pertanyaanku dijawab dengan jujur. Seandainya anda haus, tapi segelas air ini tak dapat anda minum, berapa harga yang bersedia anda bayar demi melepaskan dahaga?”
“Setengah dari yang kumilki,” ujar Al Rasyid dan kemudian ia pun meminumnya.
Beberapa saat kemudian Abu As-Sammak bertanya lagi, “Seandainya apa yang anda minum tadi tidak dapat keluar, sehingga mengganggu kesehatan anda, berapakah anda bersedia membayar untuk kesembuhan anda?”
“Setengah dari yang kumiliki” jawab Al Rasyid tegas.
“Ketahuilah bahwa seluruh kekayaan dan kekuasaan yang nilainya hanya seharga segelas air tidak wajar diperebutkan atau dipertahankan tanpa hak,” kata Abu As-Sammak.
Khalifah yang kekuasaannya meliputi beberapa negara yang amat luas dan kekayaannya tidak ternilai itu mengangguk membenarkan.
Lain lagi kisah Umar r.a. Hurmuzan seorang tokoh Persia yang sedang ditawan dan kemudian dijatuhi hukuman mati, memohon kepada Umar r.a., “Berilah aku segelas air sebelum hukuman dijatuhkan kepadaku.”
Umar setuju, dan sebelum terpidana tersebut minum, ia memandang umar dan bertanya “Apakah aku memperoleh keamanan sampai air ini habis kuminum?”
Umar mengiyakan, tetapi dengan serta merta Hurmuzan menumpahkan isi gelas itu, dan dengan senyum penuh arti ia berkata, “Tepatilah janjimu wahai Umar! Berilah aku kemanan.”
Hadirin yang menyaksikan tersentak, namun Umar berkata, “Lepaskanlah dia, kita harus setia kepada janji, apapun akibatnya.”
Segelas air yang merupakan sumber kehidupan, bahkan kehidupan itu sendiri, tiada artinya jika menyalahi kesetiaan kepada janji. Inilah harga segelas air bagi Khalifah Umar r.a.
Ada seorang yang bergelimang dosa melihat seekor anjing kehausan. Ia sodorkan segelas air kepada binatang itu. Sabda Nabi yang menguraikan peristiwa ini “Tuhan mengampuni dosa-dosanya, dan memasukkannya ke dalam surga karena segelas air itu.” Inilah harga tertinggi bagi segelas air!
Berapakah harga segelas air bagi kita?
atau.....
Berapakah harga segelas air kita di sisi Tuhan?

1 comment:

agam said...

Memang, bagi kita di Indonesia, air bagaikan tanpa harga. Tetapi di Timur Tengah harganya cukup mahal, dan tidak jarang melebihi harga bensin.
Di Indonesia juga udah mahal koq...
Tapi air mineral yang ada oxygennya tuh...
4 ribuan cuma sebotol kecil. Padahal kalo bensin dah dapat satu liter :D